Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّÙ‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 568 - 573 : 💟 *Kecintaan Miqdad bin Amr,Hamzah bin Abdul Muthalib , Abdullah bin Mas'ud kepada Rasulullah SAW*💟

📕MATERI 568📕

💟 *Kecintaan Miqdad bin Amr kepada Rasulullah SAW*💟

Pada saat genting di Badar karena menghadapi musuh yang sangat kuat, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin menguji kebulatan hati para sahabat. Beliau meminta pendapat mereka tentang pertempuran yang akan mereka hadapi. Saat itu tidak disia-siakan oleh Miqdad bin Amr. Karena takut ada orang yang melontarkan pendapat terlalu berhati-hati, Miqdad segera menyahut pertanyaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan penuh semangat. "Ya Rasulullah, teruslah melaksanakan apa yang ditetapkan Allah dan kami akan bersama anda.


Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa. "Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah sedang kami akan duduk menunggu disini." Kami akan mengatakan kepada anda pergi lah anda bersama Tuhan anda dan berperanglah, sementara kami ikut berjuang di samping anda!

Demi yang telah mengutus anda, membawa kebenaran seandainya anda membawa kami melalui lautan lumpur, kami akan berjuang bersama anda dengan tabah hingga mencapai tujuan dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kiri anda juga di bagian depan dan di bagian belakang Anda,  sampai Allah memberi tanda kemenangan!"

-------------------------

Wajah Rasulullah berseri mendengarnya. Maka perang Badar pun berkecamuk dan Miqdad menjadi 1 dari 3 orang muslim yang bertempur menggunakan kuda.

Abdullah bin Mas'ud berkata, "Saya telah menyaksikan perjuangan Miqdad sehingga saya lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini."

Saking cintanya Miqdad kepada Rasulullah, sehingga apabila ada kehebohan di Madinah, Miqdad segera menaiki kudanya, menghunus pedang dan berjaga di depan rumah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Ia layak mendapat ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Sungguh Allah telah menyuruhku untuk mencintaimu dan menyampaikan pesan-Nya kepadaku bahwa Dia mencintaimu!"

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan persaudaraan Islam demikian sehingga beliau tidak pernah berlaku formal atau resmi kepada saudara sendiri. Beliau bersabda, "Aku dan orang-orang shalih dalam umatku bebas lepas dari formalitas. Jika kita menanggalkan kulfa atau formalitas maka ulfa atau persahabatan kita akan tetap langgeng dan bahwa beban kita jadi ringan dan kita akan mempunyai kasih sayang yang abadi."

------------------------------------

☔️MATERI 570☔️

💟 *Kecintaan Hamzah bin Abdul Muthalib kepada Rasulullah SAW*💟

Suatu pagi Hamzah bin Abdul-Muthalib keluar rumah dan pergi ke Ka'bah. Di sana ia menemui para pembesar dan bangsawan Quraisy yang tengah membicarakan sesuatu dengan sangat serius.

"Muhammad? Mereka membicarakan Muhammad?" demikian Hamzah tersentak. Kemudian Ia pun turut dalam diskusi yang semakin lama semakin seru itu. Untuk pertama kalinya Hamzah melihat teman-temannya menjadi gelisah dan marah akibat tindakan keponakannya, Muhammad bin Abdullah. Ketika pembicaraan semakin memuncak tiba-tiba Hamzah tertawa keras. Semua orang berpaling heran.

"Kalian terlalu melebih-lebihkan! Kalian pasti salah menafsirkan apa yang Muhammad katakan!" sambil berkata demikian, Hamzah melangkah pergi.

" Hamzah!" seru Abu Jahal. "Engkaulah yang terlalu meremehkan Muhammad. Jika kita lalui sepertimu nanti keadaan akan menjadi terlambat bagi kita untuk mengatasinya. Engkaulah yang paling tahu bagaimana sifat keponakanmu itu!"

--------------------------------------

Hamzah tertawa dan pergi. Akan tetapi setelah itu ia mulai mengamati kegiatan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari jauh. Betul sekali apa yang dikatakan oleh Abu Jahal bahwa dialah yang paling tahu tentang keponakannya sendiri. Betapa tidak, sejak kecil Hamzah dan Muhammad selalu bermain bersama. Hamzah tahu sejak kecil juga Muhammad sangatlah bersih. Tidak pernah sekalipun keponakannya itu marah,kecewa, putus asa, serakah, mengolok-olok orang atau melakukan hal yang sia-sia. Semua itu membuat Hamzah sangat menyayangi Muhammad.

Maka ketika ia mendengar Abu Jahal menyakiti Muhammad, ia memukul kepala Abu Jahal sambil berkata, "Kenapa kamu mencela dan kamu memaki Muhammad, padahal aku telah menganut agama nya dan mengatakan apa yang dikatakannya. Nah coba ulangi lagi makianmu itu kepadaku, jika kamu berani!"

Banyak ratapan yang diucapkan untuk Hamzah ketika beliau syahid, namun yang terbaik adalah kata-kata yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika berdiri di depan jasad Hamzah yang sudah rusak, "Melimpahlah atasmu Rahmat Ar-Rahim. Akulah saksi bagimu di hadapan Al Hakim bahwa engkau adalah pendekar penyambung tali silaturahmi, gemar berbuat kebaikan dan pembela orang yang didholimi."

-------------------------------

🌿MATERI 572🌿

اَللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ Ùˆَ عَÙ„َÙ‰ آلِ Ù…ُØ­َمد

💟 *Kecintaan Abdullah bin Mas'ud kepada Rasulullah SAW*💟

Abdullah bin Mas'ud adalah orang yang ke-6 memeluk Islam. Pertemuan pertamanya dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diceritakannya sendiri kepada kita:
"Ketika  itu saya masih remaja dan menggembalakan kambing  kepunyaan Uqbah bin-Mu'aith.  Tiba-tiba datang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersama Abu Bakar dan bertanya, "Hai nak apakah kamu punya susu untuk minum kami?" "Saya orang kepercayaan tuanku untuk menggembala kambing dan tidak dapat memberi anda berdua minuman!"

Maka sabda  Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, "Apakah kamu punya kambing betina mandul yang belum dikawini oleh yang jantan?"

"Ada," jawab saya. Kemudian saya bawa beliau kepada kambing itu yang kemudian diikat kakinya oleh Nabi. Beliau menyapu susunya sambil memohon kepada Allah.  Tiba-tiba susu kambing itu berair banyak. Kemudian Abu Bakar mengambil sebuah batu cembung yang digunakan nabi untuk menampung perahan susu. Kemudian Abu Bakar pun minumlah dan saya pun tidak tertinggal dan setelah itu Nabi memerintahkan kepada susu,  "Kempislah!" maka susu itu menjadi kempis.

Setelah itu saya berkata kepada nabi, "Ajarkanlah kepadaku kata-kata tersebut."  Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berujar, " Engkau akan menjadi seorang pemuda yang terpelajar."

------------------------------------------

Abdullah bin Mas'ud masuk Islam dan suaranya merdu sekali dalam membacakan ayat-ayat suci Al Qur'an. Apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bahwa Abdullah bin Mas'ud akan menjadi seorang yang terpelajar benar-benar terjadi. Sampai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berwasiyat kepada para sahabatnya, "Berpegang teguhlah pada ilmu-ilmu Ibnu Ummi Abidin (Abdullah bin Mas'ud)

Cinta Abdullah bin Mas'ud kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah berkurang walau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah wafat. Setiap kali ia berkhotbah dan menyebut, "Telah bersabda Rasulullah," tubuhnya bergetar keras menahan rindu.

Saat Abdullah bin Mas'ud ditampar oleh Abu Jahal hingga telinganya terluka karena berani membaca Al-Qur'an di depan Kabah, Jibril datang dan tersenyum. Rasulullah yang sangat prihatin pada nasib Abdullah bin Mas'ud bertanya mengapa Jibril tersenyum.
 Jibril menjawab, "Engkau nanti akan tahu penyebabnya."

Ternyata di Perang Badar Abu Jahal yang sudah sekarat minta kepada Abdulah bin Mas'ud, agar Abdullah bin Mas'udlah yang memenggal kepalanya dengan pedang Abu Jahal sendiri.

Editor:Bunda Ratna

☘️MATERI 573☘️

☘️🗡☘️🗡☘️🗡☘️🗡☘️