Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 278 - 285 = Perang Uhud

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐Ÿ’šONE DAY ONE SIROH๐Ÿ’š

๐ŸMATERI 278๐Ÿ


๐Ÿ‡๐ŸปPertempuran๐Ÿ‡๐Ÿป

700 orang beriman melawan 3000 orang musyrik! Sayap kiri Quraisy yang terdiri atas pasukan Pemuda dan Kavaleri pimpinan Ikrimah Bin Abu Jahal pun bergerak maju. Mereka berusaha menyerang pasukan muslim dari samping. Namun,  pasukan pemanah muslim menghujani mereka dengan panah dan batu. Abu Amir dan para pengikutnya dibuat mundur tunggang-langgang.

Saat itu Hamzah bin abdul-muththalib terjun ke tengah pertempuran sambil menyerahkan pakai tempur uhud yang terkenal.  "Mati! Mati!" Tholhah Bin Abu talhah yang membawa Bendera Quraisy berteriak,  "Siapa yang akan berduel denganku?"

Ali Bin Abi Thalib pun maju. Dengan tangkas dan sangat cepat. Ali menebas lawannya itu sampai terbelah dua. Melihat hal itu itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjadi lega. Seketika,  takbir pun berkumandang dari barisan muslimin. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan pasukan muslim melancarkan serangan.

Abu Dujanah mengamuk! Dibunuhnya setiap lawan. Barisan orang musyrik jadi kacau balau. Kemudian ia melihat seseorang sedang mencincang tubuh seorang muslim dengan amat keji.Amarah Abu dujana bangkit! Ia melompat dan hendak menebas orang itu dengan sekali ayunan. Tapi saat itu dilihatnya sasarannya ternyata Hindun bin utbah. Abu Dujanah mundur dan menyerang ke arah lain. Terlalu mulia rasanya apabila Pedang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dihantamkan pada seorang wanita.

 Orang-orang Quraisy pun balas menyerang dengan sangat keras. Darah mereka mendidih mengingat kematian para pemimpin mereka pada Perang Badar. Di belakang mereka kaum wanita mengorbankan semangat.

Tidak sedikit para budak  yang akan dijanjikan kebebasan apabila berhasil membalaskan dendam kematian seorang bapak, saudara suami, atau orang orang tercinta dari majikan mereka. Hindun bin Utbah sangat mendendam kepada Hamzah. Ia telah menjanjikan hadiah besar dan kebebasan kepada seseorang Budha apabila berhasil membunuh Hamzah.  Kini, Wahsyi mulai menjalankan tugasnya. Ia mengendap dengan lincah kesana kemari untuk mencari di mana Hamzah bin Abdul-Muththalib berada.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“—Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“—

✍ Editor : Ustadzah Ratna

๐ŸMATERI 278๐Ÿ

๐Ÿ€๐ŸŒต๐Ÿ€๐ŸŒต๐Ÿ€๐ŸŒต๐Ÿ€๐ŸŒต๐Ÿ€

----------------------------------------------------------------------
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐Ÿ’™ONE DAY ONE SIROH๐Ÿ’™

๐Ÿ–ŒMATERI 279๐Ÿ–Œ


๐Ÿ’ŽSyahidnya Hamzah๐Ÿ’Ž

Bertahun-tahun kemudian,  ketika ia sudah memeluk Islam, Wahsyi menceritakan peristiwa uhud dengan air mata duka dan penyesalan. "Setelah dijanjikan hadiah dan kebebasan,  aku berangkat bersama pasukan Quraisy. Aku adalah orang habasyah yang jika sudah melemparkan tombak cara Habbasiyah jarang sekali meleset.

Ketika terjadi pertempuran, kucari Hamzah dan kuincar dia. Kemudian, kulihat dia di tengah-tengah orang banyak itu, seperti seekor unta kelabu sedang membabati orang dengan pedangnya. Lalu tombak ku ayun-ayun kan, dan sesudah pasti sekali, baru kulemparkan tombak itu tepat mengenai bagian bawah perut Hamzah dan  keluar diantara kedua kakinya. Kubiarkan tombak itu sampai dia mati. Sesudah itu ku hampiri dia dan ku ambil tombak ku itu, lalu aku kembali ke markas dan berdiam di sana sebab sudah tidak ada lagi tugas selain itu. Kubunuh dia hanya supaya aku dimerdekakan saja dari perbudakan. Sesudah pulang ke Mekah, aku memang dimerdekakan."

 Hamzah bin Abdul Muthalib adalah pahlawan Arab yang terkenal dan paling berani. Pada Perang Uhud itu, ia yang menjelma menjadi singa Allah yang perkasa. Dibunuhnya Artha bin Abdul Syurahbil dan beberapa orang pemuka Quraisy lainnya. Setiap lawan dihadapannya dirobohkan dan setelah itu dihadapinya lawan yang lain.

Pada akhir pertempuran  dengan tergesa-gesa Hindun mendatangi jasad Hamzah. Wanita itu kemudian mengambil jantung Hamzah dan memakannya begitu saja, sambil menari-nari.

Tubuh Hamzah kelak ditemui Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan tercabik-cabik.

Kaum muslimin bertempur dengan gagah, tapi tidak semuanya mendapat surga. Contohnya adalah Qusman. Ia adalah seorang munafik. Tadinya, Ia tidak berangkat perang, tetapi para wanita menghinanya. "Qusman tidak malu kau seperti perempuan saja, semua orang berangkat perang, sedang kau berdiam diri dalam rumah!"

Dengan berang Qusman mengambil panah dan pedang, lalu pergi bertempur. Ia bertempur dengan gagah dan berhasil membunuh banyak sekali lawan. Menjelang senja, setelah membunuh paling sedikitnya 7 orang musuh, iapun membunuh dirinya.

"Qusman, beruntung engkau mati syahid, "ujar Abdul Khaidaq  melihat Quzman sekarat.

"Tidak, jawab Qusman sebelum mati, "Saya bertempur bukan demi Islam tapi sekedar menjaga kehormatan kami dan untuk menjaga nama baik keluarga kami. Kalau tidak karena itu, saya tidak akan berperang."


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“˜Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“˜

✍ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿ–ŒMATERI 279๐Ÿ–Œ

๐Ÿ’ง❄️๐Ÿ’ง❄️๐Ÿ’ง❄️๐Ÿ’ง❄️๐Ÿ’ง

-----------------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸŠONE DAY ONE SIROH๐ŸŠ

๐Ÿ…MATERI 280๐Ÿ…


๐Ÿ”‘Quraisy Terpukul๐Ÿ”‘

Kemenangan kaum muslimin dalam Perang Uhud pada pagi hari itu benar-benar di luar dugaan. Benar sekali bahwa kemenangan pada pagi itu disebabkan kepandaian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam mengatur pasukannya. Beliau yang menempatkan pasukan panah di bukit hingga barisan berkuda musuh tertahan tidak bisa maju.

Namun juga lebih cepat lagi jika dikatakan bahwa kemenangan pagi itu disebabkan keimanan yang sungguh-sungguh. Pasukan muslim begitu yakin bahwa mereka berada di pihak yang benar, sehingga walaupun dengan perlengkapan yang minim, mereka dapat mendesak pasukan musuh yang hampir 5 kali lipat lebih kuat. Inilah rahasia mukjizat kepahlawanan yang tidak bisa digunakan oleh kekuatan materi sebesar apapun.

Kesatuan-kesatuan Quraisy yang sudah kelabakan mulai mundur. Abu sufyan terpaksa mengumpulkan pasukannya di bagian tengah. Sayap kiri di bawah pimpinan Ikrimah sudah berlarian mundur. Hanya Khalid bin Walid dan pasukannya di sayap kanan yang masih menjaga diri di tempat yang agak jauh. Kelihatannya, Khalid masih menghindarkan diri dari bentrokan dan ia menunggu kesempatan baik untuk melancarkan serangan.

Kenangan pahit akan kekalahan Badar tiba-tiba terlintas lagi di benak para prajurit Quraisy yang berlarian mundur. Pasukan muslim mendesak terus sampai ke jantung pertahanan musuh. Saat seorang pembawa bendera Quraisy jatuh bersimbah darah, orang lain segera menggantikannya. Namun, Ia juga segera ditebas jatuh. Orang ketiga tampil bertahan tetapi tidak lama kemudian Ia pun segera jatuh tak bernyawa.

Hindun segera berteriak-teriak memberi semangat dan berusaha mencegah orang-orang yang mundur. Pasukan Quraisy susah tidak ingat lagi  bahwa mereka yang dikerumuni para wanita. Sudah tidak peduli lagi melihat berhala-berhala, yang mereka bawa agar memberikan restunya,  tetapi telah terjatuh dari atas unta.

Pasukan Quraisy tidak lagi memusingkan kenyataan bahwa wanita-wanita mereka akan tertawan dan harta benda mereka yang jumlahnya melimpah itu akan dirampas musuh. Semua dihantui rasa takut, Mundur! Mundur! Selamatkan diri ke tempat aman.  Hanya itu yang mereka pikirkan.

Sayang sekali, Justru pada saat itulah pasukan muslim melakukan kesalahan fatal.


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“™Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“™

✍ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿ…MATERI 280๐Ÿ…

๐Ÿ‘๐Ÿฅ’๐Ÿ‘๐Ÿฅ’๐Ÿ‘๐Ÿฅ’๐Ÿ‘๐Ÿฅ’๐Ÿ‘

----------------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸตONE DAY ONE SIROH๐Ÿต

๐ŸŽชMATERI 281๐ŸŽช


๐Ÿ’ฐTergiur Harta๐Ÿ’ฐ

Kaum muslimin terus mengejar musuh ke mana pun sampai mereka meletakkan senjata. Harta benda dan rampasan berserakan di medan pertempuran. Kuda-kuda yang tangguh,  Baju besi, unta unta tanpa tuan yang berkeliaran penuh muatan,  setumpuk makanan lezat, dan perhiasan perhiasan mahal,  Belum lagi para wanita Quraisy yang dengan mudah dapat mereka tawan.

Harta sebanyak itu dalam sekejap saja membuat silau pasukan muslim. Harta yang berserakan itu membuat mereka lupa bahwa sesuai dengan perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,  mereka harus terus mengejar musuh sampai kekuatan lawan benar-benar tercerai-berai sehingga tidak mampu berkumpul lagi untuk balas menyerang.

Semua ini terlihat oleh pasukan panah di lereng gunung. Mereka tidak dapat lagi menahan keinginan untuk juga merebut harta rampasan yang bergeletakan di mana-mana.

" Mengapa kita masih tinggal di sini saya juga dengan tidak mendapatkan apa-apa?" tanya salah seorang.  "Allah telah menghancurkan musuh kita, mereka saudara-saudara kita juga sudah merebut markas musuh. Ke sanalah juga kita ikut mengambil rampasan itu."

Namun salah seorang membentak "Bukankah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sudah berpesan "Jangan meninggalkan tempat kita ini?" sekalipun kami diserang,  janganlah kami dibantu!" Bukankah demikian kata beliau?"

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak menghendaki kita tinggal disini terus menerus setelah Allah menghancurkan kaum musyrik itu."

Abdullah bin Jubair maju untuk menengahi perdebatan itu.  Ia berpidato agar mereka itu jangan melanggar perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Akan tetapi ada sebagian besar pasukannya tidak mau patuh. Mereka pun kemudian turun dari lereng gunung yang masih tinggi. Yang masih tinggal hanya beberapa orang saja. Pasukkan yang bergegas turun itu bergabung dengan pasukan muslim yang lain. dan turut berebutan harta rampasan.

Jadi sebagian besar pasukan panah sekarang sudah melupakan disiplin. Mereka lupa kalau kedisiplinan dan keimanan lah yang membuat mereka mampu memukul musuh. Kini mereka tengah melupakan iman dan memperebutkan harta dunia. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh seorang jenderal Quraisy yang terkenal lihai dan gagah.


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“šKisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“š

๐ŸŽชMATERI 281๐ŸŽช

๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน

CHANNEL MUTE, [10.05.17 05:42]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐Ÿ˜ONE DAY ONE SIROH๐Ÿ˜

๐Ÿ„MATERI 282๐Ÿ„


๐ŸŒชBencana๐ŸŒช

Khalid bin Walid yang sampai saat itu telah menjaga pasukannya agar tidak bentrok dalam pertempuran ini melihat kesempatan baik itu. Ia mengerti bahwa saatnya tiba untuk bergerak. Khalid bergerak sekuat-kuatnya memberi Komando. Pasukan berkuda nya pun mulai bergerak. Semakin cepat dan semakin cepat. Mereka memutari gunung uhud yang kini tidak dijaga lagi oleh pasukan panah. Dengan ganas pasukan kavaleri Khalid menyerang pasukan muslim dari belakang.

Mendengar teriakan perang Khalid bin Walid, pasukan Quraisy yang telah berlarian mundur kini kembali lagi. Mereka melihat kesempatan untuk menyerang balik saat itu. Mereka ingat untuk tidak membiarkan harta dan kamu wanita mereka direbut pasukan muslim.

Kini keadaan jadi berbalik, giliran pasukan muslim yang mendapat pukulan sangat hebat. Begitu tahu mereka diserang dari depan dan belakang, setiap muslim melemparkan harta yang telah mereka kumpulkan, dan kembali mencabut pedang. Namun sayang, sayang sekali! Barisan Muslim sudah centang perenang. Komandan-komandan kesatuan muslim sudah tidak lagi melihat pasukannya, ada di dekat mereka. Pasukan muslim yang tadinya berjuang untuk menyelamatkan Iman, kini berjuang tercerai-berai untuk menyelamatkan diri. Tadinya mereka berjuang di bawah satu pemimpin yang kuat, kini berjuang tanpa pemimpin lagi.

Begitu paniknya keadaan pasukan muslim sampai beberapa dari mereka malah menghantam saudaranya sendiri dengan pedang. Keadaan tambah mengguncangkan Iman ketika mendengar ada yang berteriak-teriak,  "Rasulullah telah terbunuh, Rasulullah telah terbunuh !"


Hampir setiap orang pasukan muslim sekarang berusaha melepaskan diri dari kepungan di tempat aman. Kecuali beberapa sahabat yang telah tetap berjuang dengan Istiqomah dari awal, seperti Ali Bin Abi Thalib dan beberapa orang lainnya. Dalam keadaan seperti itu apakah yang akan terjadi pada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam?

Kelak Khalid bin Walid akan masuk Islam pada zaman Abu Bakar pemberontakan terjadi di mana-mana. Abu Bakar mengangkat Khalid menjadi Panglima seraya berkata," Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa sebaik-baik hamba Allah dan Kawan sepergaulan ialah Khalid bin Walid, sebilah pedang diantara pedang Pedang Allah yang ditembuskan kepada orang-orang kafir dan munafik.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah ๐Ÿ˜Š

๐Ÿ““Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ““

✍ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿ„MATERI 282๐Ÿ„

๐Ÿ‘๐ŸŒฟ๐Ÿ‘๐ŸŒฟ๐Ÿ‘๐ŸŒฟ๐Ÿ‘๐ŸŒฟ๐Ÿ‘

CHANNEL MUTE, [12.05.17 05:53]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐Ÿ”ถONE DAY ONE SIROH๐Ÿ”ถ

๐Ÿ‰MATERI 283๐Ÿ‰


๐Ÿ”ธRasulullah Terluka๐Ÿ”ธ

Begitu orang Quraisy mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam terbunuh, seperti banjir,  mereka mengalir ke tempat asal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berada.  Semuanya berlomba ingin mengakui bahwa merekalah yang membunuh rasulullah shallallahu alaihi wasallam atau ikut memegang peranan di dalamnya. Tentu hal itu akan dapat mereka banggakan sampai ke anak cucu mereka.  

Ketika itulah, kaum muslimin yang berada di sekeliling rosululloh solallohu alaihi wasallam tersentak sadar. Mereka bergerak mengelilingi, menjaga, dan melindungi Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang amat mereka cintai. Iman mereka kembali tergugah memenuhi jiwa. Semangat mereka melambung lagi untuk meraih surga. Kekhawatiran yang amat sangat akan keselamatan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membuat mereka kembali mendambakan mati. Hidup di duniawi ini terasa tak ada artinya lagi jika rosululloh solallohu alaihi wasallam gugur dalam lindungan mereka.

Saat itu, sebuah batu melayang dan menghantam wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Batu itu dilemparkan oleh utbah bin Abi waqqash. Gigi geraham Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam rontok dan wajah neliau dibercaki  darah. Bibir Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pecah-pecah. Dua keping lingkaran topi besi yang menutupi wajah beliau bengkok menembus pipi Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Melihat hal itu,  iman dan keberanian para sahabat di sekeliling Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam semakin besar. Harga diri mereka sangat terluka melihat luka yang dialami Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Setelah terhuyung sejenak akibat hantaman batu yang demikian keras. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kembali dapat menguasai diri. Beliau terus berjalan ke tempat aman dikelilingi para sahabat yang setia. tiba-tiba Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terperosok ke dalam sebuah lubang. Lubang itu sengaja digali oleh Abu Amir untuk menjerumuskan kaum Muslimin. Cepat-cepat, Ali bin Abi Tholib menghampiri dan memegang tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Thalhah bin Ubaidillah membantu mengangkat beliau hingga dapat berdiri kembali. Kemudian, bersama para sahabatnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan terus mendaki gunung Uhud. Tempat itu merupakan satu-satunya peluang bagi beliau untuk menghindari kejaran musuh.

Keadaan mengenaskan yang menimpa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam itulah yang menghidupkan kembali semangat juang di hati para sahabat. Cobalah simak apa yang mereka lakukan sekuat tenaga sampai rela mengorbankan jiwa demi menyelamatkan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“”Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“”

✍ Editor : Ustadzah Ratna


๐Ÿ‰MATERI 283๐Ÿ‰

๐Ÿ†๐ŸŽ—๐Ÿ†๐ŸŽ—๐Ÿ†๐ŸŽ—๐Ÿ†๐ŸŽ—๐Ÿ†


------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸŒ•ONE DAY ONE SIROH๐ŸŒ•

๐ŸŒคMATERI 284๐ŸŒค


⭐️Rela Mati demi Rasulullah⭐️

Hari sudah menjelang tengah hari. Saat itu, Ummu Umaroh seorang muslimah Anshar,  tengah berkeliling membagikan air kepada kaum muslimin yang tengah berjuang. Namun, begitu dilihatnya kaum muslimin mundur. Ummu umarah melemparkan tempat airnya. Ia mencabut pedang dan terjun ke dalam pertempuran. Tujuannya hanya satu, melindungi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam walau harus mati. Ummu umarah  menebas musuh dan menembakkan panah sampai tubuhnya sendiri dipenuhi banyak luka.

Sementara itu Abu Dujanah menjadikan punggungnya sebagai perisai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Beberapa panah yang melayang ke arah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tertahan di punggung Abu Dujannah. Disamping Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Saad bin Abi waqqash berdiri melepaskan panahnya untuk menahan musuh. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memberikan anak panah ke pada Saad sambil berkata, "Lepaskan anak panah itu ! Kupertaruhkan Ibu bapakku untukmu."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri terus menembakkan anak panah sampai ujung busurnya patah.

Beberapa sahabat, termasuk Abu Bakar dan Umar Bin Khattab, tidak mengetahui kalo Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masih hidup. Mereka mengira Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah gugur mengingat begitu membanjirnya pasukan musuh menyerbu tempat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam berada. Keduanya pergi ke arah gunung dengan kepala tertunduk pasrah. Anas bin Nadzir bertanya kepada mereka, "Mengapa kalian duduk-duduk di sini?"

"Rasulullah sudah terbunuh," jawab keduanya.

"Perlu apalagi kita hidup sesudah itu? Bangunlah! Dan biarlah kita juga mati untuk tujuan yang sama!"

Setelah berkata begitu Anas bin Nadzir menyerbu musuh, bertempur dengan gagah tiada taranya. Dia baru mendapatkan Syahid setelah  ditebas 70 kali. Begitu rusak tubuh Anas bin Nadhir sampai tidak seorangpun mengenali jasad nya kecuali adik perempuannya yang mengenali Anas dari ciri yang terdapat pada ujung jarinya. Abu Sufyan yang yakin sekali bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah gugur, sibuk mencari-cari mayat beliau di tengah korban-korban Muslim. Bagaimana akhir pertempuran ini?


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“’Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“’

✍ Editor : Ustadzah Ratna

๐ŸŒคMATERI 284๐ŸŒค

☀️☁️☀️☁️☀️☁️☀️☁️☀️

-------------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸŽONE DAY ONE SIROH๐ŸŽ

๐ŸŒถMATERI 285๐ŸŒถ


๐Ÿ’ฅAkhir Pertempuran๐Ÿ’ฅ

Ketika orang Quraisy berteriak-teriak bahwa Muhammad telah mati. Rosulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyuruh para sahabat agar tidak membantahnya. Hal itu untuk menghindari lebih banyak lagi serbuan musuh ke arah beliau. Namun, begitu ka'ab bin Malik datang mendekat, ia mengenali Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Saat melihat mata Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang berkilau di balik helm bajanya.

"Saudara-saudara kaum muslimin!" teriak Kaab amat gembira. "Selamat! Selamat! ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi syarat agar Kaab berhenti berteriak.  Kaum muslimin berdatangan dan mengangkat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tercinta. Kemudian bersama-sama beliau mereka mendaki gunung uhud ke sebuah celah Bukit.

Teriakan Kaab terdengar juga oleh pihak Quraisy. Sebagian besar dari mereka tidak mempercayai teriakan itu ya kan itu. Namun, ada beberapa yang segera pergi mengikuti rombongan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari belakang. Ubay bin khalaf dapat menyusul rombongan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil bertanya, "Mana Muhammad, Aku tidak akan selamat kalau dia masih selamat."

Seketika itu juga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengambil tombak Haris bin Shimma,  lalu dengan sangat cepat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menetak Ubay Bin khalaf. Ubay pun terhuyung-huyung di atas Kuda nya, lalu berusaha kembali pulang dan mati di tengah jalan.

Sesampainya pasukan muslim di ujung Bukit, Ali bin Abi Tholib pergi mengambil air. Air dalam perisai kulitnya.  Ali membasuh darah di wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan menyiram kepalanya dengan air. Dua keping besi di pipi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dicabut oleh Abu Ubaidah bin Al jarrah. Begitu kerasnya sampai 2 gigi seri Abu Ubaidah tanggal.

Tiba-tiba pasukan berkuda Khalid bin Walid tiba di atas bukit, namun dengan sigap Umar Bin Khattab dan beberapa prajurit Muslim menyerang dan mengusir mereka kembali.  Kaum muslimin telah begitu tinggi mendaki gunung, keadaan mereka begitu payah dan letih sampai Rasulullah memimpin Mereka sholat sambil duduk.

Pihak Quraisy amat gembira dengan kemenangan mereka mereka. Mereka menganggap telah sungguh-sungguh membalas dendam atas kekalahan di Badar. Abu Sufyan berkata,  "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa lagi tahun depan.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“•Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“•

✍ Editor : Ustadzah Ratna

๐ŸŒถMATERI 285๐ŸŒถ

๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ“๐Ÿ’๐Ÿ“